Halo! Kali ini Mommy Sammy mau sharing tips memperbanyak ASI. Waktu pertama habis melahirkan sampai Sammy keluar dari RS, tidak ada setetes pun ASI yang keluar. Banyak hal yang saya coba dan konsumsi sampai akhirnya saya bisa menjadi donor ASI beberapa kali.
Hari pertama
Setetes kolustrum saja ga keluar, padahal katanya pasti keluar pas IMD (Inisiasi Menyusui Dini).
Hari kedua
Mulai keluar kolustrum 1 tetes kalau dipencet, ortu mulai ribut suruh kasih air putih karena melihat Sammy nangis terus dan melet-melet kelaparan. Walaupun sudah dijelaskan sama dokter kalau bayi punya cadangan makanan sampai 72 jam, mreka tetap memaksa saya kasih sesuatu supaya Sammy ga kuning. Tiap jam saya ditnyain ASI sudah keluar belum. Saya stress luar biasa. Tiap saya brusaha latch on di ruang menyusui RS tiap 2 jam, saya iri lihat ibu-ibu lain sudah keluar ASI dan anak saya cuma boisa ngempeng.
Hari ketiga
Mulai keluar beberapa tetes ASI tapi bahkan ga sampai 10ml. Anak saya nangis kejer kelaparan. Ibu mana yang tega lihat anaknya nangis sampe gemetaran, again ditambah tekanan dari ortu yang maksa suruh kasih sufor. Ga lama dokter datang dan memberitahu kalau berat badan anak saya turun 6.8% dan bilirubin 10.9. Pecah lah tangis saya. Saya udah makan katuk sepanci dan kacang ijo sepanci setiap hari, minum air sudah kayak onta, minum vitamin ASI sampe minum 5 jenis, But still.. saya belum bisa kasih ASI banyak buat anak saya yang lapar.
Hari keempat
Feeling saya ga enak mendengar tangisan anak saya yang ga berhenti dan dengan berat hati saya akhirnya tandatangan surat ke RS untuk kasih sufor 20ml saja. Sedih rasanya saat itu, saya merasa gagal sebagai ibu. Puting saya dua-duanya sudah lecet berdarah-darah tapi tetep ASI cuma less than 10ml, dimana saat itu kebutuhan anak saya sekali minum sudah 30ml. Tapi saat itu saya berpikir, saya ga boleh egois. Yang ada di kepala saya, mau sufor kek, apa kek, yang penting anak saya sehat dulu dan kenyang, dan saya kasih sugesti ke diri saya kalau saya pasti bisa memberikan ASI ke dia.
.
Hari kelima
Saya mulai pumping di payudara kanan yang lecet berdarah dan sampai koreng, bisa dapat 20ml. Senang banget rasanya. But again, masih kurang jauh, karena kbutuhan anak saya sudah 50ml per sekali minum. Oh ya, anak saya ttep latch on dari payudara kiri saya setiap dia mau (biasa tiap 2 jam). Karena produksi ASI saya masih kurang dan anak saya masih lapar, sehari saya masih doping sufor 60ml 1-2x saja.
Hari keenam
Mulai hari ini sekali pumping saya sudah bisa menghasilkan 30-40ml. Kecenderungan aneh kalo midnightsampai subuh hasil lebih sdikit, dibanding pagi sampai siang. Sammy tetep nenen dari saya juga selain minum hasil pumping. Sufor masih saya berikan 1x 60ml per hari.
Hari ketujuh
Hari ketujuh pumping (PD kanan saja)
Dibantu dengan pijat ASI, lubang pori di puting mulai lebih banyak YANGterbuka (thanks to breastcare dari dian mustika), dan saya mencoba untuk powerpumping. Di hari ketujuh ini saya sudah bisa menghasilkan 70ml per payudara . Masih kurang sih dari kebutuhan sammy tapi it’s okay, saya tetap semangat dan sugesti ke diri saya kalau saya bisa memberikan asi eksklusif ke Sammy.
Hari ke-13 : 90ml dalam 30 menit pumping
Hari ke-13, PD kanan saja
Hari ke-14 : touch down 100ml!
Hari ke 14, PD Kanan saja
Hari ke-16 : 160ml dalam 20 menit pumping. Saya senang luar biasa, karena ini sudah sesuai dengan porsi sekali minum Sammy dan saya mulai bisa simpan stok di freezer.
Hari ke-16, PD Kanan saja
Hari ke-42 : 210ml in total!!
PD kiri setelah latch on, PD kanan full tanpa latch on
Jadi, dikarenakan puting kanan saya flat sampai kira-kira Sammy umur 3 bulan, jadi saya selalu menyusui di payudara kiri dan payudara kanan khusus pumping. Kalau Sammy moodnya bagus, biasa saya berikan payudara kanan biar tetap stimulasi untuk produksi ASI. Biasanya Sammy sudah kenyang hanya dari nenen di payudara kiri, makanya hasil dari payudara kanan biasa saya simpan untuk stok. Hasil payudara kiri pun jauh lebih banyak bisa 160-180 per sekali pumping kalau tanpa Sammy sedot lebih dulu, mungkin karena lebih sering distimulasi oleh Sammy nenen.
Mulai usia Sammy 1.5 bulan, saya bisa memproduksi 1,2-1,5 liter ASI sehari hanya dari payudara kanan, sedangkan payudara kiri khusus untuk Sammy nenen. Sehari saya bisa 5-6 kali pumping karena kalau ga dikeluarkan, saya bisa demam. Stok ASIP di kulkas dan chest freezer sudah full, jadi saya akhirnya mendonorkan sebagian ASIPnya. Waktu usia Sammy 2 bulan lebih, tiba-tiba dia ga mau dot lagi dimana biasanya saya suka kasih dia dot berisikan ASIP supaya saya bisa mengerjakan yang lain. Nah, karena keadaan terpaksa, akhirnya mau ga mau Sammy harus nenen dari payudara kanan kalau yang kiri sudah habis. Awalnya dia ga mau dan kesal karena kondisi puting saya, tapi akhirnya dia mau karena puting saya pun jadi normal bentuknya seperti yang kiri karena sering dihisap.
Sekian cerita saya mengenai perjalanan memproduksi ASI, dari yang awalnya nol tetes sampai bisa jadi donor ASI. Lewat cerita ini saya bermaksud menyemangati para ibu baru yang mengalami kondisi seperti saya. Banyak yang suka terintimidasi melihat foto-foto ibu-ibu lain dengan ASI sekulkas penuh, belum lagi omongan dari orang (atau bahkan ortu sendiri) yang nyinyir untuk memberikan sufor saja. Pesan saya, percaya diri dan sugestikan ke diri sendiri kalau kita bisa mengASIhi anak kita. Tidak perlu iri melihat produksi ASI orang lain, karena sebenarnya yang penting anak kita tercukupi kebutuhannya. Produksi ASI berlebihan juga ga enak loh, kemana-mana harus bawa breastpump, telat sedikit pumping kepala cenut-cenut. Buat yang tidak bisa memberi ASI karena kondisi tertentu, saya ga mau bilang sufor itu jelek, karena buktinya toh saya juga memberikan sufor ke anak saya di minggu pertama hidupnya. Fokus saya hanya satu, bagaimana anak saya tercukupi kebutuhan gizinya, baik itu lewat ASI atau sufor. Kalau bisa memberi ASI eksklusif ya lebih baik, kalau hanya bisa memberikan sufor ya disyukuri, karena banyak anak diluar sana yang bahkan tidak bisa minum susu.
Lalu bagaimana sampai ASI saya jadi banyak? Saya akan post tips memperbanyak ASI di lain kesempatan. Tetap semangat mengASIhi, para pejuang ASI!