Konnichiwa! Mommy Sammy kali ini mau sharing tentang late post Japan Trip waktu belum jadi Mommy sekitar akhir Maret sampai awal April 2016. Berhubung lagi hits banget liburan ke Jepang, jadi siapa tahu itinerary saya bisa jadi panduan untuk yang mau berlibur ke Jepang. Kota yang kami datangi : Tokyo – Osaka – Kyoto – Takayama. Kalau mau dikirimkan itinerary saya dalam bentuk excel, boleh drop comment, nanti akan saya kirim via email. Silakan dilihat-lihat field report dari saya.
DAY 1
Departure to Haneda, Tokyo (CGK-HND)
Kami bertiga (saya, suami dan adik saya) berangkat ke Jepang menggunakan maskapai ANA (All Nippon Airways), dimana kami dapat harga promo sekitar 6.5 jutaan untuk tiket return. Kesan saya sangat baik terhadap maskapai ANA ini. Air crews nya super ramah, sopan, dan attentive sekali. In-flight mealnya pun enak.
Kami sampai di Jepang jam 7 pagi dengan cuaca yang lumayan dingin karena ternyata musim dinginnya masih berlanjut. Kami menginap di airbnb di daerah shinjuku dan ternyata tempatnya super convenient dimana dekat dengan 2 stasiun JR (shinjuku dan shin-okubo/korean town) dan banyak tempat makan di sekitar sana. Sesampainya di Haneda, first thing to do adalah membeli suica card, kartu yang digunakan untuk membayar tiket transportasi disana dan juga untuk membeli minuman dari vending machine. Cara membeli suica card adalah sebagai berikut :





Setelah suica card di tangan, kami lanjut ke airbnb untuk drop luggage kami dan luckily sang owner memperbolehkan kami untuk early check-in. Sesampainya kami di stasiun shin-okubo, terlihat yoshinoya di depan mata. Berhubung perut sudah lapar karena terakhir makan tengah malam, jadi kami mampir sebentar untuk makan. Semua menu berbahasa Jepang, tapi pilih saja lewat gambar dan selanjutnya pakai bahasa tubuh hehe. Yoshinoyanya yang pasti lebih enak daripada disini
Setelah drop off luggage, kami melanjutkan perjalanan ke Shinjuku Gyoen untuk mengejar sakura yang lagi blooming.
Shinjuku Gyoen
Taman ini LUAS SEKALI. Untuk melihat sakura biasanya banyak orang kesini karena banyak sekali pohon sakuranya. Tiket masuknya seharga 200 yen, cukup murah untuk ukuran taman sebagus ini. Sayangnya masih ada turis yang totally ga behave. Mulai dari naik-naik pohon sampai cabutin bunga sakuranya.


Shibuya Crossing
Setelah puas melihat dan foto-foto dengan sakura, kami melanjutkan perjalanan ke shibuya crossing yang ternyata tidak jauh dari Takeshita Dori (tujuan asli kami). Shibuya itu isinya mall-mall besar, anggap saja seperti daerah bundaran HI dan senayan. Crossingnya pun anggap saja seperti perempatan besar, dimana banyak orang yang akan menyeberang dalam sekali batch. Buat saya, nothing special with this place. Barang-barang di mall ini pun lebih mahal jika dibandingkan dengan di daerah lain (contoh produk shu uemura disini lebih mahal daripada ditempat lain). Karena hari sudah siang, kami makan siang tonkatsu yang katanya terkenal di salah satu mall di shibuya ini. Harganya lumayan fantastis untuk set isi tonkatsu, nasi, dan miso soup.



Takeshita Dori
Tempat ini dekat sekali lokasinya dengan shibuya. Pintu masuk takeshita dori tepat di sebrang pintu keluar harajuku station.

Daerah ini salah satu daerah favorit saya. Kanan kiri banyak banget barang-barang lucu, cafe-cafe lucu, cuma memang jalanannya sempit dan crowded karena saking banyaknya orang disana. Buat yang suka barang lucu-lucu, pasti susah menahan diri buat ga beli. Disini juga ada marion crepes yang terkenal itu, di seberangnya ada namanya angel crepes. Saya coba beli satu, rasanya…hmm… biasa saja ternyata.


Oh ya, disana banyak tax free shop dimana banyak yang jual kosmetik murah (original ya tapi) dan tidak lupa kit kat green tea yang super hits itu. Harganya lebih murah juga. Cari saja dagangan mereka di depan toko, biasanya mereka tulis harga.


Selepas belanja-belanja di takeshita dori, perut sudah lapar dan kami menyusuri sepanjang jalan yang terlihat lebih ‘elite’ dan tenang, sampai akhirnya jalan tersebut berakhir disebuah jalanan besar, yang ternyata itu adalah omotesando.
Omotesando
Jika kita menyusuri jalanan takeshita dori, nanti akan ada jalanan yang terlihat lebih sepi dan agak menurun, jika diikuti jalanan itu akan mengantarkan kita ke omotesando.


Jam sudah menunjukkan jam 7 malam, maka kami pun mencari tempat untuk makan dan kebetualan ada salah satu outlet Ichiran Ramen, patokannya di dekat ichiran ramen ada toko kosmetik too cool for school. Dan antriannya ternyata sudah mengular.

Ichiran Ramen (Omotesando)
Nama Ichiran ramen sudah tidak asing lagi ya, ramen pork yang sangat terkenal dan wajib dikunjungi. Sayangnya ini tidak halal. Saya jelaskan tata cara pilih makanannya ya.








Tokyo Tower
Sudah kenyang setelah makan ichiran ramen, kami lanjut ke tokyo tower. Dari tempat turun stasiun sampai ke tokyo tower itu masih jauh, sekitar 10 menit-an dan menanjak jalanannya. Sesampainya disana, kami beli tiket dulu untuk ke main observatory, melihat pemandangan tokyo dari atas tower. Harga tiket 900 yen. Kita akan dibawa naik elevator ke lantai paling atas, dengan ada pemandunya yang menjelaskan dengan bahasa jepang. Sesampainya diatas, kita bebas putar-putar dan stay selama mungkin disana.

Perjalanan hari pertama kami sudahi dan kami memutuskan untuk berisitirahat kembali ke airbnb, karena besok kami akan ke disneysea. Sebelum pulang kami tidak lupa membeli onigiri di convenient store untuk bekal kami besok di perjalanan menuju disneysea.
Baca kisah kami selanjutnya di Japan Trip day 2.
Cheers,
Mommy Sammy