Beberapa waktu lalu, Mommy Sammy sempat catch up dengan teman lama yang kebetulan sedang hamil muda. Teman Mommy, Ausi, bercerita tentang kehamilannya yang diluar normal, dimana mual muntah yang NONSTOP sampai sebulan. Muntah yang dialami Ausi pun tidak wajar karena benar-benar bisa berkali-kali dalam sehari sampai tidak ada apapun yang bisa masuk pencernaan, termasuk air putih. Saya jadi teringat waktu mama saya hamil adik saya, dimana selama berbulan-bulan muntah tidak berhenti, bahkan tidak bisa melihat matahari. Saat itu yang saya ingat, badan mama saya tinggal tulang dan kulit, jadi dimana orang hamil biasanya naik berat badan, mami saya justru turun drastis. Mama saya sangat depresi karena dia lapar tapi tidak bisa makan, bahkan minum air pun muntah.
Nah, setahun yang lalu saat saya hamil Sammy, saya sempat baca artikel mengenai kondisi Hyperemesis Gravidarum (HG) dengan gejala sama persis seperti yang Ausi dan Mama saya alami. Sayangnya jaman dulu, istilah ini belum dikenal luas. Sekarang ini istilah HG sebenarnya sudah cukup awam namun banyak sekali ibu hamil yang belum tau. Seringnya ibu hamil yang mengalami HG mengalami tekanan dari lingkungan sekitar, entah dibilang berlebihan atau manja, padahal jika tidak segera ditangani, kondisi HG bisa berakibat fatal pada ibu dan janin. Menurut data dari Hyperemesis Education and Research Foundation (HER) biasanya gejala HG ini muncul pada kehamilan trimester pertama, dan mulai membaik di minggu ke-21, walaupun ada pula kasus yang terus berlanjut sampai kehamilan selesai.
Karena dirasa penting sekali, Mommy Sammy minta ijin sama teman Mommy, Ausi, untuk berbagi pengalamannya sebagai Hyperemesis Gravidarum. Harapan kami, supaya lebih banyak orang yang aware mengenai penyakit ini sehingga jika ada ibu hamil yang mengalami HG, kita bisa membantu support mental mereka untuk tetap kuat.
Berikut interview Mommy Sammy dengan Ausi.
- Pada saat belum tahu bahwa saya sedang hamil, saat sedang berada di dalam lift menuju lantai apartemen saya, saya dapat mencium bau masakan dari lantai lainnya selama lift itu berjalan, dan entah kenapa saya membenci bau-bau masakan.
- Minum kopi di pagi hari sebelum mulai bekerja.adalah sebuah rutinitas setiap harinya. Pada suatu hari saat sedang meminum kopi, kopi tersebut langsung dimuntahkan tanpa tahu kenapa.
- Setiap saya sedang membeli makan siang, saya merasa mual dan sangat tidak napsu makan. Tapi walau begitu perut terasa lapar, jadi saya membeli makanan yang bau nya tidak terlalu menyengat. Dalam hitungan beberapa menit setelah makan, semua makanan tersebut dimuntahkan kembali.
- Saya mulai bisa mencium bau nasi dari rice cooker yang baru matang, padahal jaraknya lumayan jauh. Dan hal itu pun membuat saya muntah
- Saya sering merasa kedinginan (sampai selalu selimutan) setiap saat padahal orang disekitar saya kepanasan
- Mual-mual yang KADANG menyebabkan muntah
- Mual yang akan hilang setelah minggu ke 12 atau tidak lama setelah itu
- Muntah-muntah yang tidak menyebabkan dehidrasi
- Muntah tetapi masih dapat mengkonsumsi beberapa makanan
- Mual jika mencium bau makanan, tapi masih dapat diatasi
- Dapat dibantu dengan obat anti mual
- Ada cara-cara traditional lainnya yang dapat membantu meredakan mual (co: Minum air jahe)
- Mual-mual yang menyebabkan muntah parah
- Mual yang tak pernah hilang selama 24 jam, sehingga hal sekecil apapun dapat menyebabkan muntah
- Muntah-muntah yang menyebabkan dehidrasi
- Muntah dan tidak bisa mengkonsumsi makanan dan minuman apapun
- Bau makanan selemah apapun akan menyebabkan muntah
- Obat anti mual tidak terlalu memiliki efek signifikan
- Cara-cara traditional untuk meredakan mual lebih tidak membantu
- Penurunan berat badan minimal 5% yang sangat cepat saat awal kehamilan
- Dehidrasi yang sangat parah
- Kekurangan Nutrisi
- Tekanan darah menurun
- Anemia
- Depresi
- Tidak dapat melakukan aktifitas apapun
- “Saya juga selama kehamilan mual-mual seperti kamu, kok. Tapi saya paksakan makan”
- “Anak saya juga mual-mual saat sedang hamil, tapi dia masih aktif, soalnya dia kuat”
- “Semua itu hanya ada di pikiran kamu kali? Coba kamu berusaha berpikir bahwa kamu tidak mual, nanti pasti bisa makan”
- “Perbanyak berdoa, mungkin akan mengurangi beban kamu”
- “Emang gitu kali selama hamil, Enjoy aja”
- “Lebay ih kamu mah, manja aja kali itu mah”
- “Aku juga gitu kok dulu, makanya minum ini itu, pake ini itu”
Perkataan-perkataan seperti itu memperparah depresi saya, karena saat itu saya belum mengetahui bahwa saya mengalami HG, sehingga saya percaya perkataan mereka. Dan saya merasa diri saya ini gagal untuk menjadi seorang ibu karena saya terlalu ‘lebay’ dan manja.
Banyak sekali waktu-waktu dimana saya merasa ingin bunuh diri dan jika saya ditinggalkan sendiri, akan banyak skenario saya untuk melakukan hal tersebut. Tidak jarang saya menangis kencang sampai saya tertidur lelap. Disitulah peran suami kita, menenangkan, dan menjauhkan kita dari sosial media. Depresi inilah yang menyebabkan banyak ibu hamil yang mengalami HG untuk melakukan aborsi.
- Kalau udah mengalami hal diatas, jangan takut untuk segera ke dokter. Terutama kalau kamu sendiri sampai tidak melakukan aktifitas apapun (duduk, berdiri, jalan kaki, dll).
- Jangan mendengarkan orang-orang diluar sana yang tidak mengerti apa yang kamu alami
- Jauhi sosial media, tetapi jika ingin masih menggunakan sosial media, tulislah hal-hal positif saat sedang depresi sekalipun, hindari menulis hal-hal negatif, karena akan menyebabkan depresi semakin parah.
- Carilah orang yang dapat menjadi netral, sehingga kamu dapat mencurahkan semua keluhan kamu. Karena peran orang-orang sekitar, terutama suami dan sahabat-sahabatmu, cukup membantu.
- Walaupun hal ini sangat jarang terjadi di ibu hamil. Tetapi kalau kamu mengalaminya, jangan takut, kamu tidak sendirian. Kamu dapat berteman dengan orang-orang yang memiliki HG untuk memdapatkan support secara mental, baik dari Indonesia ataupun dari luar indonesia.
- Tidak apa-apa untuk menangis, menangislah jika memang itu dapat membantu kamu.
- Tidak apa-apa untuk merasakan trauma, karena itu adalah hal yang wajar.
- Yang penting STAY STRONG
Wow banget ya perjuangan seorang hyperemesis gravidarum. Kalau mual muntah hamil normal saja sudah menyiksa, kebayang kan kalau sampai kena HG ini. Nah, sudah dapat gambaran mengenai HG ini? Cukup fatal kan akibatnya kalau kita ga notice ada ibu hamil yang mengalami HG, apalagi kalau sampai telat penanganannya. Untuk para calon ibu yang mengalami kondisi HG seperti ini, Ausi bersedia untuk dihubungi via instagramnya (https://www.instagram.com/chizumichi/), siapa tau bisa saling bertukar informasi dan sharing pengalaman. Satu lagi pesan Mommy Sammy, whatever your condition is, you are one STRONG MOTHER, so semangat!
Cheers,
Mommy Sammy