Disclaimer : post mengenai dokter anak ini dibuat semata dari opini pribadi saya dengan tidak ada maksud menjelekkan pihak tertentu apalagi mempromosikan. Saya share karena ingin membantu new parents yang bingung untuk mencari dokter anak yang pas, karena I have been there. Berhubung ada masukan soal pencemaran nama baik, jadi nama dokter anak disini saya kasih inisial saja ya, kalo mau tanya-tanya DM aja. Postingan saya simply cerita perjalanan saya dalam memilih dokter anak.
1. dr A.S SPA (RSIA Grand Family)
Ini dokter anak Sammy pertama kali setelah habis lahiran. Dokternya super pendiam dan kalau jawab hanya seperlunya. Tipikal dokter yang kalau ga ditanya, ya sudah diam saja. Galak dan kurang friendly menurut saya, karena biasa dokter anak bisa bercanda dulu dengan baby supaya ga takut. Tapi jangan salah, dokter ini pintar, cuma memang pembawaannya yang ketus. Saya kurang cocok dengan tipe dokter seperti ini, karena anak saya ga nyaman, dan tidak menunjukkan kalau dia care dengan pasien. Dokter ini bukan tipe yang suka kasih obat, penyembuhan natural lebih diutamakan oleh beliau.
2. dr R K SPA (RSIA Carolus)
Ini dokter kedua yang saya kunjungi, pertimbangannya karena dekat dengan rumah dan baca review orang-orang katanya bagus. Dokternya friendly, ceria, menyenangkan. Pasiennya super banyak, jadi kalau jawab seringnya buru-buru, jadi pertanyaan dari kita belum selesai, sudah dijawab, akibatnya saya sering ga dapat solusi. Dokternya care dengan perkembangan pasien, jadi ortu sering dikasih ‘peer’, dan saya suka tipe dokter kayak gini. Karena sebagai ortu baru, kita kan ga tau harus ngapain, jadi kalau dikasih target, kita jadi tahu next step harus gimana. Dokter bisa dihubungi lewat whatsapp, tapi lebih sering ga dijawabnya daripada dijawabnya. Dokternya juga tipe yang suka kasih obat. Akhirnya pindah dokter karena saya bukan tipe ortu yang suka kasih obat ke anak.
3. dr F L SPA (Omni)
Ini salah satu dokter langganan Sammy. Dokternya ramah banget, ceria, friendly dengan baby, Sammy jadi ga takut sama dokter. Tipikal dokter jaman dulu dilihat dari beliau lebih menyukai MPASI model spoon feeding ketimbang BLW. Buat anak tanpa kasus khusus, dokter yang seperti ini pas banget. Waktu Sammy ga bisa poop, beliau yang menyarankan kasih buah naga saja bukan obat-obat. Beliau anti kasih obat jika tidak terpaksa. Dokternya tipe nyantai banget jadi saking nyantainya, waktu Sammy GTM karena SPD, beliau cuma bilang ‘ASI saja cukup’, bahkan beliau ga tau apa itu SPD. Tapi kalau cuma buat vaksin2 dan sakit sederhana, Sammy masih ke dokter ini, karena saya juga cocok dengan personalitynya. Dokter bisa dihubungi via whatsapp dan pasti dibalas.
4. dr A S SPA (Omni)
Saya ke dokter ini waktu Sammy terlihat ada alergi gluten dan dokter Ferdy lagi cuti, dan saya belum kenal dr Tiwi. Dokternya bener-bener ga friendly, terkesan distant, agak arogan dan cenderung kasar pegang anak. Sammy pertama kali nangis di dokter pas sama dokter ini. Tanpa ba bi bu, mulut Sammy dibuka pakai yang besi itu, ya pasti nangis lah. Kalau dokter anak lain kan biasa menyapa dulu, senyum dulu. Lalu, ini dokter hobi banget kasih obat yang padahal (setelah saya konsultasi ke dokter2 lain), tidak perlu diberi obat. Untuk kasus Sammy muntah 2x dan ga bisa poop, resep obatnya sampai 2 lembar dan semua racikan. Saya ga balik lagi ke dokter ini, karena pertanyaan dari ortu pun tidak terjawab tiba-tiba langsung saja dihujani obat. Saya ga balik lagi ke dokter ini.
5. dr Partiwi SPA (RSIA Bunda)
Ini juga salah satu dokter langganan Sammy. Ini satu-satunya dokter yang bisa mendeteksi SPD Sammy waktu Sammy GTM pertama kali. Dokternya ceria banget, friendly, stylish, fresh (bahkan saya yang baru anak 1 aja kalah fresh). Dokter ini super smart, macam cenayang, mungkin karena jam terbang yang tinggi. Dokter ini sangat concern dengan perkembangan anak jadi memang jadi terlihat tegas ke ortu, karena ya memang ortunya harus ditegur kalau ada pola asuh yang salah demi perkembangan anak kan (misalnya anak umur 1 tahun ya udah ga boleh minum di dot). Dokter ini update banget dengan perkembangan ilmu medis masa kini jadi bisa dipastikan anak akan bagus ditangan dokter ini. Dokter ini jagoannya seputar MPASI. Dokter bisa di whatsapp, tapi jarang dibalas, saking sibuknya 🤣
6. dr P SPA, spesialis nefrologi (RSIA Bunda)
Ini dokter yang saya kunjungi waktu dr Tiwi cuti, dan saya harus konsultasi masalah ISK Sammy. Dokternya sudah senior, kurang friendly, tapi sudah pengalaman puluhan tahun. Entah karena senioritas atau bagaimana, dokter cenderung menggampangkan pertanyaan ortu dan bahkan saat checking anak saya cenderung kasar (waktu mau cek penis Sammy ditarik sampai iritasi merah banget). Penjelasan yang saya dapat pun minimalis banget karena dokter terlihat malas menjelaskan. Saya ga balik lagi ke dokter ini walaupun memang dokter ini pintar sekali.
7. DR dr Conny Tanjung SPA kesehatan gizi(RS PIK)
Ini dokter yang pegang Sammy waktu vaksin JE kemarin. Dokternya tipe ‘nyablak’, bicara apa adanya, ga jutek tapi ga friendly juga, bicara seperlunya, dan karena pasien banyak cenderung terburu-buru. Tapi ini dokter pintar (sudah doktor), dan beliau salah satu dokter yang ‘care’ dengan BB anak, tapi ga se kekeuh dr Tiwi. Dokter ini saya bilang pintar karena tanpa melihat tulisan dr tiwi, waktu saya bilang Sammy ga mau makan kemarin, dia langsung bilang ‘udah cek kultur urine? Karena bisa suspect ISK.’ Bukan dokter standard ya yang cuma senyum-senyum dan bilang ‘variasikan saja makanannya’. Worry not, ini bukan dokter yang hobi kasih obat, dimana saya suka dengan dokter yang ga jualan obat. Dokter tidak bisa dihubungi lewat whatsapp.
Nah sebelumnya, kriteria DSA yang oke menurut Mommy Sammy :
– friendly dan ga arogan
– update dengan kondisi ilmu medis masa kini
– concern dengan perkembangan pasien, bukan cuma sekedar periksa lalu lanjut ke pasien berikut
– observant dan ga asal, karena saya yakin setiap anak pasti beda kondisinya
– ga sembarang kasih obat
– mudah dihubungi tanpa harus datang ke RS
Jujur saya ga ada rencana buat mendatangi segini banyak dokter, tapi saya tipe orangtua yang ga suka dengan jawaban standard, dan saya sangat concern dengan kondisi anak saya sedetail mungkin. Sampai saat ini, Sammy punya 3 dokter langganan : dr Tiwi di RSIA Bunda dan DR dr Conny Tanjung di RS PIK (saat kondisi khusus) dan dr Ferdy Limawal di RS Omni Alam Sutera (saat kondisi normal misalnya hanya untuk vaksin atau sakit bapil). Perlu diingat, dokter juga manusia, jadi kalau saya tulis tidak bisa di whatsapp ya memang dokternya pasti butuh waktu istirahat dan Bersama keluarga. Bayangkan kalau ada 10 pasien setiap hari dikalikan 20 hari saja sudah 200 pasien, belum lagi kalau setiap pasien kasus bermacam-macam. Jadi kalau dokter bisa dihubungi lewat whatsapp itu jadi nilai plus untuk dokter tersebut, kalau tidak pun, bukan berarti mengurangi professionalism si dokter. Sekali lagi, ini hanya opini saya, saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan siapapun, silahkan disesuaikan dengan preferensi masing-masing karena memilih dokter anak itu cocok-cocokan. Happy parenting!
Cheers,
Mommy Sammy