Hola Mommies! Beberapa hari lalu Sammy pergi ke dokter karena sejak di Seoul hari ketiga sampai pulang ke Indonesia, batuk pilek Sammy masih belum sembuh, padahal obat yang dibekalkan dokter sudah habis. Akhirnya setelah diperiksa, dokter memberikan diagnosa kalau Sammy terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Dari namanya sudah menyeramkan ya, tapi sebenarnya ini sering dialami oleh anak, dan lebih sering dikenal sakit batuk pilek.
Menurut pengertiannya sendiri, Infeksi Saluran Pernapasan Akut ini bisa menyerang pernapasan atas maupun bawah. Pernapasan atas meliputi jalur masuk udara dari lubang hidung sampai pita suara di dalam laring, sedangkan pernapasan bawah meliputi trakea, bronchi, bronchiolis dan paru-paru sendiri. Infeksi pada saluran pernapasan atas biasanya meliputi pilek (common cold), sinusitis, laringitis, sampai infeksi telinga.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) VS Influenza
Orang awam seringkali menyalahartikan antara ISPA dengan Influenza (flu). Keduanya sama-sama disebabkan oleh virus, tetapi gejala dari influenza ini biasanya lebih parah dibandingkan ISPA. Gejala influenza biasa diikuti oleh demam tinggi, diare, sampai muntah-muntah. Diluar negeri, mereka biasa membedakan antara colds dengan flu. Batuk pilek yang biasanya dialami oleh masyarakat di Indonesia, khususnya anak-anak, dikategorikan sebagai common colds (penyebab dari ISPA), dimana gejalanya meliputi :
- hidung tersumbat
- bersin-bersin
- batuk
- radang tenggorokan
- mudah lelah
- badan ngilu dan pegal-pegal
- demam tidak lebih dari 38 derajat celcius
ISPA dapat menjadi berbahaya jika gejala sudah meningkat menjadi :
- demam melebihi 39 derajat celcius dan menggigil
- sakit kepala
- penurunan kesadaran dan pingsan
- penurunan kadar oksigen dalam darah
Gejala ISPA ini biasa berlangsung sekitar satu sampai dua minggu, dan jika tidak segera diobati dapat menyebar ke saluran pernapasan bawah. Sebenarnya cukup sulit membedakan ISPA dengan influenza kalau hanya dilihat dari gejalanya. Biasanya dokter akan memerlukan serangkaian test lebih lanjut dengan mengambil sample cairan.
Ruam pada perut bayi akibat batuk pilek
Jangan kaget kalau Mommies menemukan ruam merah di perut anak saat batuk pilek. Kemarin saya sempat panik karena takut Sammy kena campak atau roseola. Ternyata dokter bilang, ini umum terjadi kalau anak batuk pilek. Jadi dokter meresepkan antivirus saja. Setelah lewat satu hari, ruam di perut Sammy pun hilang. Tapi Mommies tetap harus waspada ya terhadap ruam, karena gejala roseola dan campak sering rancu.
Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Saat kemarin traveling ke Seoul, kebetulan adik-adik saya yang ikut traveling sedang batuk pilek parah, dan berhubung kami tinggal dalam satu ruangan hotel yang sama, saya sudah expect kalau worst case scenario Sammy akan tertular. 3 hari pertama disana, Sammy masih kuat immune systemnya, sampai di hari ketiga suhu udara drop sampai 3 derajat celcius dan saat itu hujan angin. Virus akan dengan mudah menyerang immune system yang sedang drop. Adapun virus yang menyebabkan ISPA diantaranya adenovirus, rhinovirus, parainfluenza dan pneumokokus. Virus ini mudah ditularkan melalui sentuhan bahkan udara. Anak-anak biasanya lebih mudah tertular karena anak-anak masih sering asal pegang sana sini dan jarang cuci tangan.
Penyebab berikutnya adalah udara yang terlalu kotor. Kebetulan Sammy juga ada alergi debu dan saat ke Seoul kemarin, kami melihat banyak orang menggunakan masker. Setelah saya googling, ternyata per Maret 2018 kemarin, level konsentrasi ultra fine-dust pollution di Seoul sudah mencapai titik tertingginya sampai 101 micrograms per cubic meter, dimana batas atasnya di 90 micrograms per cubic meter. Yellow fine dust ini mencemari udara dan tentu saja membahayakan pernafasan manusia. Udara di Seoul kemarin juga ikut menjadi kontribusi ISPA-nya Sammy, belum lagi disana kemarin sedang cherry blossom season dimana spora dari bunga ikut beterbangan. Lengkap sudah.
Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Antibiotik sangat jarang diberikan untuk mengobati ISPA, kecuali dokter mendiagnosa adanya infeksi bakteri didalam saluran pernapasan. Kebetulan kemarin dokter juga bilang tidak meresepkan antibiotik karena beliau cukup yakin ini hanya akibat virus. Oleh karena itu obat yang diresepkan oleh dokter hanya obat racikan dan antivirus. Saya sendiri hanya menggunakan obat yang diresepkan dokter dan essential oil RC dari young living essential oil di dada Sammy. Biasanya obat yang digunakan :
- ibuprofen untuk tubuh nyeri
- acetaminophen atau paracetamol untuk pengurang demam (saya pakai tempra drop)
- decongestan untuk pengencer dahak (saya pakai obat racikan)
- salt water untuk hidung tersumbat (saya pakai breathy dan sterimar spray)
- vitamin C untuk immune booster (saya pakai sambucol for kids)
- antivirus untuk mengobati infeksi saluran pernapasan (saya pakai maxprinol syrup)

Saat anak menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut, pastinya akan menjadi lebih rewel karena badannya pegal-pegal dan hidung gatal. Radang tenggorokan juga akan membuat anak susah makan karena sakit saat menelan. Hidung yang tersumbat juga membuat anak sulit tidur nyenyak oleh karena itu pakaikan bantal lebih tinggi saat tidur. Jangan lupa untuk menaruh bantal tidak pas di leher, tapi mulai di punggung untuk mencegah saluran napas tertutup. Yang terakhir, jangan lupa untuk memberikan makanan hangat yang bergizi dan lebih sering menjemur anak dibawah sinar matahari pagi.
Cheers,
Mommy Sammy
SOURCE:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11786/
https://baptisthealth.net/baptist-health-news/cold-vs-flu-lowdown-upper-respiratory-infections/
https://www.healthline.com/health/acute-upper-respiratory-infection#diagnosis