Hola readers! Melanjutkan blog post tentang USA Trip sebelumnya, di post ini saya akan bercerita mengenai hari ke 5 dan 6 di kota lain yaitu Orlando, Florida, dimana cobaan pertama dimulai : anak sakit! Siapa yang ga stress kalau anak sakit saat traveling jauh dari rumah?
6 December 2017, Jam 10 malam, pesawat kami Delta Airlines mendarat di Orlando International Airport. Adik saya sudah menunggu di hotel tempat kami menginap : holiday inn lake buena vista. Kami memilih untuk menginap di daerah Disney Springs. Kenapa? Disney Springs ini bentuknya seperti Paris Van Java di Bandung ya, banyak restoran tempat makan, toko-toko seperti disney store, uniqlo dan lainnya, jadi kami pikir akan memudahkan kami kalau mau cari makan diluar Walt Disney World. Kami juga memilih tinggal di hotel karena airbnb sangat jarang sekali di Orlando ini, kalaupun ada letaknya lumayan jauh.
Sebelum berangkat ke Orlando, saya memang sudah lihat Sammy pilek dan agak sumeng badannya. Waktu sampai di Orlando, saya bilang sama suami sy untuk bawa Sammy ke dokter saja, karena perjalanan kami masih lama di USA. Disinilah fungsinya travel insurance dimana medical expense ditanggung. Nah, masalahnya adalah saat itu sudah jam 10 malam, saya bingung kemana harus cari dokter anak yang ada 24 jam. Supir taxi yang mengantar kami ke hotel pun tidak bisa bahasa Inggris, jadi informasi yang saya dapatkan terbatas. Akhirnya kami putuskan untuk check in saja dulu ke hotel sambil drop luggages.
Waktu check in, saya mau ambil stroller dan carseat yang sudah saya order dari amazon dan dititipkan ke concierge Holiday Inn. Tidak seperti waktu di Braselton, paket-paket saya tidak diantar ke kamar, padahal saya bayar fee untuk menitipkan barang-barang ini. Mereka bilang besoknya jam 7 pagi baru bisa diambil karena kuncinya dibawa orang concierge. What??? Aneh sekali hotel bintang 4 seperti ini. Saya sempat gontok-gontokan karena saya butuh car seat untuk bawa Sammy ke dokter dengan taxi/uber. Disini ada uber family, dimana mereka sedia car seat juga, tapi ga banyak dan saat itu hari sudah malam sekali. Luckily, akhirnya kami dapat uber family untuk bawa kami ke dokter anak yang buka sampai jam 12 malam.
Waktu kami sampai itu jam 12 malam kurang 10 menit, saya ceritakan kondisi Sammy dimana sudah 4 hari Sammy tidak makan apapun kecuali ASI, dan kondisinya sekarang flu, saya minta kalau bisa disuntik vitamin untuk boost immunenya. Setelah menunggu lumayan lama, dokternya menolak untuk suntik vitamin, dan kami dirujuk ke Rumah Sakit yang jaraknya 20 menit dari situ. Mereka menawarkan untuk cek Sammy, tapi saya pikir buat apa saya bayar mahal hanya untuk cek tapi ga diberi obat apapun. Nah, akhirnya kami dapat uber family lagi untuk antar kami ke rumah sakit yang dirujuk, yang ternyataaaaa jauh nian, dan saat itu sudah jam 1 pagi. Nama Rumah Sakitnya Arnold Palmers.
Sesampainya disana, kami di drop di UGD khusus bagian anak. Tanpa ba bi bu, ada 2 perawat yang langsung mendatangi kami, 1 orang langsung memakaikan seperti selotip di kaki Sammy (untuk cek suhu dan tekanan darah sepertinya) dan 1 orang lagi distracting Sammy dengan kalung lampu dan kacamata lampu yang dia pakai. Daddy Sammy diminta ke bagian registrasi, saya menemani Sammy untuk dicek lebih lanjut, 3 perawat lagi di ruangan di belakang ruang registrasi langsung sigap menyiapkan hospital gown, melepas celana dan kaus kaki, mencetak name tag berisi data diri Sammy dan lainnya. Ga lama setelah itu, kami diantar untuk ke kamar observasi dan ada satu orang perawat datang bawa komputer di trolley untuk catat semua data-data kami, kondisi Sammy dan lainnya. Jadi ga seperti di Indonesia, dimana pasien sudah kejang-kejang tapi masih harus beresin urusan administrasi lebih dulu. Disini keselamatan pasien didahulukan. Semua serba cepat, ruangan super bersih, dan perawat sigap, no wonder penanganan mereka bisa cepat.
Sekitar setengah jam kami menunggu dokter untuk cek Sammy. Setelah cek sebentar pakai stetoskop, dokternya cuma bilang : he is totally fine. Menurut dokter, Sammy flu dan batuk, dan sedikit demam. Saat saya tanya apakah Sammy perlu bed rest, dia bilang : let him play in Disneyland. Ya, segitu santainya dokter ini. Beliau juga menolak untuk suntik vitamin dengan bilang kecuali dalam kondisi gawat, mereka ga pernah memberikan suntikan ke anak-anak. Dokter bilang, flu seperti ini bagus, karena berarti tubuh anak akan menyiapkan antibodi untuk ke depannya. Soal Sammy ga mau makan pun, dokter santai karena dia bilang, “kamu kalau lagi ga enak badan juga males makan kan? Mereka pun ga memberikan obat apapun kecuali obat penurun panas yang dimasukkan dari rectal. Setelah cek, dokter pergi dan selanjutnya ada perawat datang untuk memasukkan obat penurun panas dari anus. Kami tanya harus beli obat apa dan dimana, dan perawat merekomendasikan obat yang umum dan pedialyte untuk pengganti cairan tubuh. Setelah itu kami menunggu untuk bayar semuanya, sambil kami cari uber. Total tagihan : $1300 atau setara dengan 15 juta rupiah. Yes, hanya untuk dicek dengan stetoskop DAN TANPA OBAT. Mahal kan? Ini pentingnya travel insurance. Saya pakai Chubb Insurance yang memang sudah biasa mengurus daerah USA Canada.
Selesai dari dokter, kami coba untuk cari uber, kami lumayan pesimis karena biasanya uber ga mau ambil penumpang dengan anak kecil kecuali penumpang bawa car seat. Saat itu karena sudah jam 2 pagi, uber family sudah ga ada, dan kami memang di daerah yang jauh dari disneyland dimana biasanya uber family beredar. Ga lama kami order, uber datang. Awalnya supir uber menolak, karena takut kena tilang polisi kalau ketahuan ada baby tanpa car seat, tapi mungkin dia kasihan melihat kami sudah muka kelelahan dan Sammy sakit. Super Uber ini ternyata baik banget, dia carikan kami drug store yang masih buka jam segitu dan nungguin Daddy Sammy beli obat, bahkan kasih tau kami tempat makan yang enak. Akhirnya kami diantar kembali ke hotel, dan beristirahat disana. Kami agak ragu buat melanjutkan itinerary besoknya yaitu ke Walt Disney World Magic Kingdom karena cuma ada sisa waktu 4 jam untuk tidur, tapi berhubung sudah beli tiket, ya mau gimana lagi.
Mengenai hotelnya sendiri, untuk ukuran hotel bintang 4 ini agak shocking ya. Semut dimana-mana, kotor, dan yang sedihnya servicenya termasuk poor. Untuk lokasi hotel ini dekat dengan Walt Disney World. Tidak sulit untuk cari uber di daerah sini dan disney springs juga bisa diakses dengan jalan kaki. For your information, semua hotel disini akan kenakan charge kalau kita bawa mobil dan mau parkir disana, namanya resort fee. Lalu, kalau menginap di hotel di USA, jangan lupa untuk tinggalkan tip untuk room service. Oh ya, jangan kaget juga ya kalau disini sangat minim jumlah service staffnya, tidak seperti hotel-hotel di Indonesia.
Dari pengalaman ini saran saya :
- Selalu beli travel insurance kalau pergi dengan anak
- Untuk peace of mind, langsung cari rumah sakit yang punya credibility bagus kalau dirasa kondisi anak sudah lumayan drop
- Push your luck, kalian ga akan tau kalau masih banyak strangers yang punya rasa empati
- Keep calm. Saya sudah panik karena Sammy sakit, tapi untuknya suami saya masih bisa kepala dingin dan tenangin saya. Kalau kami sama-sama panik, pasti semua jadinya berantakan
- Buat anak tetap happy. Hati yang gembira adalah obat.
Nah, setengah hari kelima dan beberapa jam hari keenam kami di Orlando dihabiskan dengan shocking dealing dengan hotel, transport, dan rumah sakit di USA. Traveling dengan anak pastinya banyak cobaannya, tapi kalau kita bawa enjoy, in the end semua akan berjalan lancar kok. Tunggu cerita saya selanjutnya di Day 6 : Walt Disney World Magic Kingdom ya.
Cheers,
Mommy Sammy