Infeksi Saluran Kemih (ISK) Pada Bayi dan Balita

Infeksi Saluran Kemih adalah salah satu infeksi yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang masuk lewat uretra dimana seharusnya dikeluarkan bersama dengan air seni. Bakteri yang berkembang biak ini yang mengakibatkan infeksi. Infeksi umumnya terjadi di uretra dan kandung kemih, namun jika tidak segera diobati infeksi dapat naik ke ureter dan ginjal dimana jika kasus sudah sampai disini berarti kondisi sudah lebih serius. Nah, percaya ga kalau ISK ini salah satu kontributor berat badan anak turun/stagnan sampai anak tidak nafsu makan? Mari kita bahas lebih lanjut

Pada sebagian anak-anak, ISK ini tidak menunjukkan gejala klinis sehingga sulit sekali terdeteksi selain lewat pemeriksaan laboratorium kultur urin. ISK umumnya terjadi pada anak perempuan dimana uretranya lebih pendek dan lebih dekat ke anus, sehingga memungkinkan bakteri berpindah dari usus ke kandung kemih. Anak laki-laki yang tidak disunat juga memiliki resiko 4-10 kali lebih tinggi terkena ISK dikarenakan kulup penis yang biasanya tidak sepenuhnya dibersihkan, jadi tempat bersarangnya bakteri.

GEJALA INFEKSI SALURAN KEMIH

Seperti yang saya jelaskan di atas dan menurut American Academy of Pediatrics, kebanyakan bayi dan balita tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas, sehingga sulit sekali untuk terdeteksi. Saya akan jelaskan gejala ISK pada umumnya, jadi kalau kira-kira ada beberapa gejala yang tercentang, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak. Ada beberapa gejala yang mungkin bisa diperhatikan untuk mengecek kemungkinan adanya infeksi saluran kemih :

1. Menangis Saat Buang Air Kecil
   Hal ini dikarenakan ada rasa nyeri dan terbakar pada bagian kelamin saat mengeluarkan air seni
2. Demam
   Tidak selalu terjadi namun biasanya tubuh merespon adanya infeksi bakteri dengan kenaikan suhu tubuh
3. Urine Keruh dan Berbau
4. Muntah
5. Diare
6. Tidak/Berkurang Nafsu Makan
   Hal ini yang terjadi pada Sammy. Saat sudah lebih dari sebulan Sammy tidak nafsu makan, saya mulai red alert karena berarti ada sesuatu yang tidak wajar. Dari sekian banyak dokter, hanya 2 dokter spesialis anak yang meminta saya untuk melakukan pengecekan laboratorium untuk kultur urin Sammy. Apa hubungannya saluran kemih dengan nafsu makan? Saat terjadi infeksi, anak akan merasa mual dan perut tidak nyaman sehingga otomatis nafsu makan pun menurun
7. Gagal Tumbuh/Berat Badan Tidak Naik Selama Beberapa Bulan Berturut-turut
   Pada kondisi anak makan banyak dan tidak ada kenaikan berat badan sama sekali, mungkin orangtua mulai berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. DSA saya mengatakan bahwa adanya ISK membuat bakteri memakan nutrisi dari makanan yang mana membuat tubuh anak tidak dapat menyerap nutrisi sempurna. Namun bukan berarti anak yang tidak naik BB berarti ISK ya. Jadi sebaiknya, konsultasikan dengan dokter masing-masing
8. Rewel
   Pernah merasa anyang-anyangan? Rasanya sangat tidak enak, mau buang air kecil terus tapi tidak bisa. Nah, bayangkan kalau yang mengalami itu bayi dan balita, dimana mereka belum bisa bicara dan mengekspresikan ketidaknyamanan mereka.

 

PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH

Yang namanya infeksi sudah pasti penyebabnya adalah bakteri. Bakteri yang umumnya menginfeksi adalah bakteri usus e-coli, namun tidak menutup kemungkinan adanya bakteri jenis lain seperti Klebsiela, Proteus, Enterokokus, Enterobakter, dan berbagai bakteri lainnya. Nah, bakteri-bakteri ini bisa masuk dari kotoran anus, bisa juga dari usus. Beberapa hal lain penyebab ISK diantaranya :

1. Diaper Yang Terlalu Lama Dipakai
   Sekarang ini produsen diaper berlomba-lomba menciptakan diaper yang paling tahan lama bisa sampai berbelas-belas jam dimana kulit anak tetap kering walaupun sudah pipis berjam-jam. Selama ini yang dikhawatirkan hanya masalah diaper rash, padahal efek yang lebih berbahaya justru masalah bakteri yang sudah bersarang di diaper itu. Bakteri dari air seni yang didiamkan sampai berjam-jam ini akan masuk lewat alat kelamin dan masuk kembali ke uretra, sehingga menimbulkan infeksi
2. Cara Membersihkan Poop Yang Salah dan Kurang Bersih
   Cara membersihkan kotoran poop yang benar adalah dari depan ke belakang, karena jika dari belakang ke depan maka bakteri dari kotoran akan menyebar ke alat kelamin. Ingat bersihkan berulang-ulang jika anak poop, walaupun kita pikir sudah bersih, bakteri ini ukurannya mikroskopik dan tidak bisa dilihat kasat mata
3. Kurang Minum Air Putih
   Kurangnya intake air putih dapat mengakibatkan konstipasi. Konstipasi juga faktor penyebab ISK karena bakteri dapat bergerak dari usus menuju saluran kemih
4. Anak Sering Menahan Pipis
   Urin yang masih tersisa di kandung kemih merupakan tempat bersarang bakteri
5. Hindari Bubble Bath dan Pemakaian Produk dengan Pewangi
   Produk dengan pewangi seperti sabun atau bubble bath dapat menimbulkan iritasi sehingga bakteri bisa muncul

MENDETEKSI INFEKSI SALURAN KEMIH

Seperti yang sudah saya jelaskan diatas mengenai gejala yang tidak terlalu kelihatan, biasanya dokter akan meminta untuk melakukan pengecekan laboratorium yang dinamakan kultur urine. Anak yang sudah bisa buang air kecil sendiri akan diminta menampung di cup, sedangkan untuk yang masih memakai diaper akan menggunakan urine bag collector. Disini saya akan jelaskan untuk yang menggunakan urine bag collector

1. Pergi ke petugas lab, tidak perlu bayar dulu, bilang ke petugas kalau urinenya sudah tertampung baru proses bayar. Karena bisa jadi selama 2 jam anak tidak buang air kecil
2. Petugas lab akan membuka diaper dan membersihkan area sekitar kelamin dengan cairan alkohol
3. Petugas lab akan memasangkan urine bag collector dengan menempelkan perekat disekitar bagian yang berlubang ke sekitar kelamin
4. Sebisa mungkin ibu memposisikan anak dalam posisi duduk menyender sehingga urine bag collector tidak lepas. Dan sebisa mungkin selama menunggu anak diberi minum sesering mungkin
5. Saat Urine sudah tertampung, jangan sentuh apapun, biarkan petugas lab yang melepaskan

Saran saya, cari laboratorium yang punya alat untuk mengecek kultur urin di tempat, jadi urine anak tidak dibawa-bawa ke tempat lain. Hal ini untuk menghindari kontaminasi, karena saya mengalami sendiri dimana urine anak saya yang sudah susah payah tertampung ternyata terkontaminasi bakteri rumah sakit.

Hasil kultur urine dapat diambil sekitar 7 hari kerja dan jika hasilnya menunjukkan jumlah bakteri lebih dari 100,000 berarti positif ada bakteri di urine. Namun selanjutnya perlu dicek, apakah bakteri tersebut relevan dengan kasus ISK atau tidak. Jika relevan, maka ada lagi bacaan mengenai antibiotik mana yang dapat digunakan untuk memusnahkan si bakteri ini.

Contoh Hasil Kultur Urine Sammy:

PENANGANGAN INFEKSI SALURAN KEMIH

Biasanya dokter akan menghindari penggunaan antibiotik jika tidak diperlukan. Pada kasus Sammy, dokter meminta saya untuk meningkatkan intake cairan dengan harapan bakteri akan tercuci dan terbuang bersamaan dengan urine. Lalu saya diminta untuk mengganti diaper per 3 jam. Namun, jika sudah ada urine, diaper harus diganti paling lambat 20 menit.

Pada beberapa kasus, dokter juga akan meresepkan antibiotik dimana biasanya dalam 7-10 hari bakteri sudah hilang. Pada kasus yang lebih serius, dokter akan meminta anak untuk dirawat inap. Beberapa contoh antibiotik yang biasanya diresepkan :

• Amoxicillin
• Clavulanic acid
• Cephalosporins
• Doxycycline (hanya untuk anak berumur dibawah 8 tahun)
• Nitrofurantoin
• Trimethoprim-sulfamethoxazole

Setelah ISK dinyatakan hilang pun, anak masih harus dikontrol untuk memastikan bakteri tidak muncul kembali dengan cara pengecekan laboratorium kultur urine selama 3 bulan ke depan.

Sekian cerita saya mengenai infeksi saluran kemih yang terjadi pada Sammy sehingga mengakibatkan berat badan turun dan tidak nafsu makan. Infeksi ini memang umum terjadi tapi dapat berakibat fatal serta jarang sekali dokter dan orangtua yang berpikir untuk mengecek kemungkinan ISK. Semoga posting saya ini dapat membantu.

Cheers,

Mommy Sammy

 

source :

http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/infeksi-saluran-kemih-pada-anak-2

https://www.webmd.com/children/if-your-child-gets-a-uti#1