Yang anaknya lancar jaya MPASI nya, bersyukurlah… karena 95% emak-emak yang aku temui pasti bermasalah soal MPASI anak. Aku pun struggling soal makan anak di anak pertama sampai 2 tahun, dari situ aku banyak belajar—belajar mengubah mindset, belajar ilmu baru dari dokter-dokter anak yang memang ilmunya updated, belajar mengenai gizi anak. Nah, aku coba share apa yang sekarang aku terapkan di anak keduaku ya, yang thank God sampai sekarang belum pernah GTM walaupun lagi tumbuh gigi.

✅ RESPONSIVE FEEDING

Yang berarti fokusnya di anak. Pelajari gerak gerik anak, udah kenyang sebelum 30 menit? Masih lapar setelah takaran 60ml? Ga bisa makan banyak jadi harus dibagi jadi 2-3x makan? Anak mau pegang sendiri makanan? Spoon-fed atau BLW? Lebih suka rasa gurih daripada manis? Lihat respon si anak, lihat dia nyamannya bagaimana. Jangan tipu-tipu. Jangan pake acara jejel-jejelin. Percayalah kalau dia dalam keadaan sehat, kalau lapar pasti mangap kok. Dengan syarat makanan harus enak ya.

Apa sih makanan enak itu?

Patokannya, kalau ibunya mau makan berarti makanan itu seharusnya bisa dinikmati anak. Tapi kalau ibunya aja ga mau makan itu karena semua serba dicampurin, ya jangan harap si anak juga mau

✅ DUDUK DENGAN MINIMAL GANGGUAN

Ini sudah aku terapkan sejak jaman Sammy, dari awal MPASI, kalau makan wajib duduk (bebas mau booster seat atau high chair). Ga digendong, ga sambil jalan2. No distraction means no youtube, supaya proses makan itu jadi mindful eating process. Dia bisa nikmati setiap rasa makanan, dia bisa belajar mengelola otot-otot mulut, dan sebagainya. Coba deh kalau kamu makan sambil nonton versus kamu makan di resto yang didepannya Cuma ada makanan itu aja, pasti beda jadinya.

✅ BERSIHKAN MULUT SETELAH SELESAI MAKAN


Ini kesalahan terbesar aku yang akhirnya bikin Sammy jadi hypersensitive. Aku tau kebanyakan ibu-ibu pasti mikirnya pengen lap mulut anak yang belepotan, but please don’t. Silakan buat ‘disapu’ dengan sendok, tapi ga perlu dilap tissue sampai proses makan selesai.

MENU LENGKAP

Bikin menu yang enak, menu keluarga. Ada karbo-protein-lemak DAN BUMBU. Bukan lagi menu tunggal, karena tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi anak. Lengkapnya udah aku jelasin di highlight instagram @samantha.a.rayne bagian ‘persiapan MPASI’.

Aku tau banyak sekali diluar sana dokter-dokter yang masih menyarankan menu tunggal, apalagi kalau mengikuti orangtua jaman dulu. Pasti mikirnya “ah dulu aja mama begitu, buktinya aku oke-oke aja”. Yang lupa dipikirkan, ilmu pengetahuan itu berkembang terus, penelitian butuh belasan hingga puluhan tahun. Efek dari suatu kebiasaan yang dijalankan dulu, mungkin baru terasa puluhan tahun berikutnya.

✅ JADWAL TERATUR

Make sure jadwal ga ‘keseret’ mundur ke jam tidur, jam main, jam susu. NO SNACK OR SUSU, 1-2 jam SEBELUM JAM MAKAN. Karena seringnya ibu liat anak ga interest makan, eh tp ternyata ya karena si anak ngantuk, karena ud kenyang duluan karena ud lapar drtd tp kelamaan nunggu, karena ternyata baru aja minum susu. Lalu jangan juga karena dilihat anak ga mau makan, langsung aja disodorin susu. Nah yang seperti ini jadi membentuk pola di otak si anak “ah tenang aja, aku ga mau makan, nanti juga dikasih susu”. Kita mau mengajarkan, kalau lapar itu diobati dengan makan. Kalau haus, dengan minum.

✅ 30 MINUTES RULES

Ini pasti semua dokter udah saranin ya. 30 menit MAKSIMAL, habis ga habis, makan selesai. Kalau aku, sebelum 30 menit kalau aku lihat dia udah kenyang, aku stop. 30 menit belum habis? Ya sudah ga apa-apa. Kenapa sih cukup 30 mnt? Kebayang ga kalau di stretch 2 jam? Bearti kan jam minum susu jadi mundur, jam tidur mundur, PLUS makanan udah ga enak kan kalau kelamaan

✅ MAKE IT FUN AND EAT TOGETHER

Coba bayangin kita makan duduk sendirian, ga diajak ngomong, pasti bosen banget ya. Coba deh sambil suapin anak sambil diajak ngobrol, diajak becanda dan sambil kita juga makan. Jadi makan bareng-bareng di meja makan. Oh dan JANGAN BAPER kalau anak ga suka masakanmu.

Coba berpikir seperti ini… anak ini baru ada di dunia 6 bulan yang lalu, dia belum mengerti apa yang ada didepan dia, atau mungkin bahkan ga tau benda apa itu putih-putih lengket didepan mata dia. Tugas kita adalah membuat PROSES BELAJAR dia menyenangkan.

Perlu diingat, MPASI ini bukan hanya proses kasih makan anak. Tapi lebih ke proses mengajarkan anak tentang makanan, cara makan, yang seumur hidupnya belum pernah dia tau. Jadi focus lah di proses itu, selain dari hanya komposisi gizi makanan si anak. Karena kalau anak sudah punya hubungan baik dengan makanan, urusan komposisi gizi lebih mudah kita atur. Tapi kalau anak udah benci dengan makanan, mau gizi 8 bintang juga ga berguna.

Kebiasaan seperti ini HARUS DIMULAI DARI AWAL MPASI. Build a good habit is better than fixing bad habits. Diluar ini semua, kalau sampai anak masih GTM, coba dicek, ada faktor lain ga seperti infeksi saluran kemih, anemia, dan sebagainya. Atau mungkin simply kita yang membentuk eating behaviour anak jadi berantakan seperti makan ditipu-tipu, dibujuk-bujuk, sampe dijejelin sambil tiduran.

Mungkin ada kalian yang berpikir,”ah mommy Sammy enak aja bisa ngomong gitu soalnya anaknya pinter makannya.” Eits, jangan salah bu ibuk, anak pertamaku, Sammy itu GTM hampir 2 tahun. Aku pernah di posisi anak GTM total, yang Cuma mau minum ASI dan makan snack gerber. Kalau ibu-ibu lain semangat MPASI, jujur kalau aku itu trauma banget sama MPASI. Tapi ga mau mengulangi kesalahan yang sama, aku mau belajar dan aku mau mendengar saran yang memang kredibilitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Aku datangi belasan dokter, sampai ke dokter-dokter spesialis dan psikolog. I learned the hard way buat tackling issue MPASI anak pertamaku, jadi aku mau berubah di anak keduaku.,.sambil crossing fingers everything will go smoothly ☺️ GOODLUCK!

Love,

Similar Posts