Saat dihadapkan dengan pilihan vacuum cleaner mana yang harus dibeli, robot vacuum cleaner atau cordless vacuum-mop cleaner, pasti ibu-ibu galau. Pengennya sih dua-duanya ada, tapi gimana kalau suami cuma bolehin beli satu aja? Sejak pandemi ini, banyak yang akhirnya ga pakai tenaga ART (Asisten Rumah Tangga) dirumah, termasuk aku. Tapi dengan adanya dua anak, urusan bebersih rumah juga jadi lebih berat dan waktu terbatas. Akhirnya setelah menimbang-nimbang, akhirnya aku memutuskan untuk beli robot vacuum dan diikuti pembelian cordless vacuum-mop cleaner.

Dalam post ini aku akan menjelaskan alasan aku pakai kedua cleaner ini, pros dan cons dari kedua cleaner ini. Aku akan bahas dari sudut pandang sebuah merk yang memang aku punya, tapi hanya sebagai gambaran general untuk kalian. Aku ga akan membahas spesifik merk tersebut, karena aku yakin review sudah banyak dan pilihan mau yang lebih canggih atau lebih sederhana ada banyak.

Kenapa wajib punya robot vacuum dan cordless vacuum-mop cleaner?

Kalau alasan kamu ada yang sama dengan aku dibawah ini, maka kamu cocok buat beli salah satu (atau keduanya?)

  • Anak-anakku dan aku alergi debu
    Anak-anakku alergi debu parah, dimana setiap ada debu akan bersin-bersin terus, hidung meler terus sepanjang hari. Tinggal di daerah perkotaan sudah pasti ga bisa menghindari debu yang luar biasa banyak, walaupun dirumahku ada dua air purifier. Kalau pakai sapu tradisional, debu-debu justru berterbangan dan banyak yang masih tertinggal.
  • Aku ga punya banyak waktu
    Karena aku punya usaha yang harus aku urus, sekaligus mengurus kedua anak-anakku sendiri, pastinya aku harus pintar membagi waktu. Disaat aku lagi main dengan anak-anak, robot vacuum tinggal aku perintahkan buat jalan bebersih via aplikasi di handphone.
  • Aku sering masak dirumah dan anak-anak semua self-feeding
    Frekuensi aku masak dirumah cukup sering bisa sampai 3-4 kali sehari. Belum lagi remah-remah makanan kalau anak lagi makan sendiri. Kalau pakai cara tradisional, aku harus sapu dulu, lalu aku harus pel bisa 2-3 kali supaya sisa-sisa minyak makanan benar-benar bersih dari lantai. Dengan pakai vacuum-mop cleaner, aku bisa memangkas waktu 10-15 menit karena cukup sekali jalan aja sudah langsung kesat lantainya.
  • Aku lelah dengan drama ART
    Yes robot dan vacuum-mop memang mahal, tapi kalau dihitung total biaya admin ambil ART (belum kalau gonta-ganti), biaya PCR Swab (karena lagi pandemi), biaya karantina (aku selalu karantina ulang sendiri karena mereka rawan tertular di perjalanan), lalu biaya lain selain gaji–pembelian kedua benda ini jadi jauuuuuhhh lebih murah. Belum lagi aku sudah ga kuat dengan drama ART yang ga ada habisnya. Maintaining robot is so much easier than maintaining a person.
  • Waktu untuk bebersih bisa aku alokasikan untuk hal lain
    Yang tadinya aku harus bebersih 2 jam untuk lantai atas-bawah rumah, sekarang cukup 10 menit hanya untuk membersihkan dustbin kedua cleaner ini. Waktunya jadi bisa aku alokasikan untuk quality time dengan anak-anak dan mengurus usaha aku.

ROBOT VACUUM CLEANER

Pilihan aku untuk robot vacuum cleaner jatuh pada Deebot OZMO 920 series. Robot ini produk keluaran Ecovacs. Saat mau beli itu ada yang lebih canggih seperti radarnya ada camera, dan aku ga perlu camera. Saat itu yang aku perlu cuma robot vacuum yang bisa mapping rumah, ada wifi dan bisa aku perintahkan dari aplikasi handphone, dan mudah maintenancenya.

Pros Robot Vacuum Cleaner

  1. No human required and 24/7
    Namanya juga robot, jadi ga perlu lagi dipegangin dengan tangan, si robot sudah bisa kerja sendiri sambil kita masak atau lagi ajarin anak. Mau disuruh kerja 10 kali sehari atau tengah malam disuruh sapu-pel lantai pun si robot ga akan complain, dimana hal ini ga akan mungkin dikerjakan ART.
  2. App’s controlled
    Sebagian besar robot vacuum cleaner sudah punya aplikasi yang bisa diinstall di smartphone kita. Jadi asalkan terkoneksi dengan WIFI dirumah, kita bisa perintahkan jadwal kerja si robot bahkan memantau hasil kerja si robot lewat aplikasi di smartphone. Lewat aplikasi ini kita bisa setting mana area yang tidak mau divacuum dan pel, area mana yang mau dimulai lebih dulu, sampai kekuatan daya vacuum dan seberapa basah hasil pel-nya.
  3. Compact
    Dimensinya yang kecil dan cordless pastinya jadi ga memakan banyak ruang didalam rumah, dimana biasanya vacuum cleaner konvensional itu punya tabung dan perintilan macam-macam
  4. Low maintenance
    Biasanya robot vacuum cleaner ini punya satu tangki penampungan debu dan 1 kain pel, dimana kedua benda ini saja yang perlu untuk dicuci dengan air lalu dikeringkan. Saat beli pun sudah disertakan refill kain pel pengganti biasanya. Kebetulan deebot ozmo punya aku sudah hampir 2 tahun belum pernah ganti kain pel sama sekali. Kalau maintenance ART bagaimana? Selain dari gaji bulanan, masih ada kebutuhan sehari-harinya, belum lagi biaya admin, belum lagi stress kalau banyak drama, belum THR dan seterusnya (ini kalau bicara hanya dari sudut pandang finansial ya)
  5. Self-Charging and Smart
    Rumah ditinggal berhari-hari juga ga perlu pusing karena si robot tetap akan kerja kalau diperintahkan lewat aplikasi dan pulang sendiri ke ‘rumahnya'( read: charging dock) kalau baterainya low. Robot vacuum cleaner jaman sekarang juga sudah dilengkapi oleh banyak sensor seperti sensor ketinggian (supaya ga jatuh dari tangga), sensor dinding (supaya ga nabrak), sensor perbedaan permukaan (bisa naik turun sendiri ke permukaan lantai yang beda ketinggian).

Cons Robot Vacuum Cleaner

  1. No Floor Cleaner
    Tangki penampungan air bersih untuk pel tidak boleh dimasukkan cairan pel sama sekali, hanya boleh AIR. Jadi otomatis kalau ada bekas makanan atau minyak, ya pastinya ga akan bersih. Kembali lagi, peruntukan robot vacuum cleaner sebenarnya untuk debu, bukan kotoran makanan.
  2. Not Suitable for a House with a Lot of Furnitures
    Karena robot ini punya sensor dinding atau tepatnya dia akan mundur dan menghindari menabrak permukaan benda, jadi penggunaan robot vacuum cleaner kurang tepat kalau rumah kamu banyak perabot barang atau mainan anak yang bertebaran. Kalau aku, biasanya aku cukup menggeser kursi-kursi sampai menempel dinding, dan mainan anak memang tidak pernah bertebaran karena anak-anak selalu membereskan mainannya sendiri.
  3. Change Layout, Change Mapping
    Saat awal penggunaan, robot biasanya akan mapping seluruh area rumah. Jadi dia akan membersihkan berdasarkan mapping yang dia “ingat”. Jadi kalau pas mapping awal ga ada keranjang baju kotor di depan sofa, sekarang ada keranjang, si robot akan bingung, dan akhirnya jadi muter-muteran di area tersebut (walaupun mapping area lain akan tetap berjalan normal).
  4. WiFi required
    Koneksi WiFi sangat diperlukan kalau kamu mau mengontrol si robot lewat aplikasi di smartphone. Tanpa WiFi biasanya akan tetap bisa bekerja, tapi jadi kurang efektif pola pembersihannya.
  5. Tidak Bisa Masuk Kolong dengan Ketinggian Tertentu
    Khusus untuk robot aku, dia ga bisa masuk ke kolong benda dengan ketinggian kurang dari 10 cm. Jadi otomatis misalnya sofa aku dengan celah kolong hanya 9 cm ga bisa divacuum oleh si robot.
  6. Suction Power
    Daya menghisap si robot pastinya kalah jauh dengan vacuum cleaner konvensional yang berbody besar ya, karena dengan body si robot yang compact, mesinnya pun pasti terbatas dayanya. Sejauh ini, si deebot aku tetap jauh lebih bersih daripada sapu konvensional.

VACUUM-MOP CLEANER

Setelah aku punya si robot vacuum, aku merasa aku perlu lagi vacuum cleaner yang sekaligus bisa ngepel tapi khusus untuk membersihkan bekas remah-remah makanan anak-anak yang jatuh, lantai yang berminyak kalau aku habis masak. Frekuensi masak aku dirumah bisa sehari tiga kali dan tipe masakannya juga bukan yang simple, jadi lantai otomatis jadi kotor banget. Robot vacuum pastinya ga akan bisa membersihkan sampai keset. Saat masih pakai pel konvensional, aku harus ulang mengepel sampai 4 kali supaya bekas minyaknya benar-benar ga lengket lagi di lantai. Bayangkan waktu yang harus terbuang untuk mengepel sebanyak itu, dihitung berapa kali aku masak dan harus dicuci juga kain pelnya. Akhirnya aku memutuskan untuk beli TINECO ONE FLOOR S3.

Pros Vacuum-Mop Cleaner

  1. Suction Power
    Daya hisap vacuum-mop cleaner ini tergolong kuat, apalagi dengan tambahan feature maxboost. Pastinya jauh lebih mengungguli si robot vacuum-cleaner.
  2. Debu, Minyak, Bekas Makanan, Telur, ALL GONE
    Sejak aku pakai si tineco ini, aku jadi semakin hobi vacuum lantai karena hanya dengan sekali jalan, bekas remahan makanan (nasi, baso, potongan ayam, pecahan telur, semua udah aku coba) itu hilang sekejap sekaligus lantainya sangat super kesat seperti habis di pel berkali-kali. Untuk lantai berminyak, perlu si vacuum 2-3 kali mundur maju sampai lantai betul-betul kesat. Ini jauh lebih menghemat waktu dan energi aku sekali, karena biasanya aku harus memungut dulu satu per satu remahan, lalu di pel berkali-kali sampai hasilnya sama dengan hasil si tineco ini.
  3. Precision
    Berhubung vacuum jenis tineco ini dioperasikan oleh manusia, pastinya hasilnya akan lebih presisi ya. Area dimana robot ga bisa lihat detail, sama mata manusia pasti lebih bisa teliti. Karena dioperasikan tangan manusia, pastinya kalau dirasa lantai masih kurang kesat, pasti akan diulang lagi, dimana robot ga punya sensor secanggih sense-nya manusia
  4. Cord-Free
    Vacuum-Mop Cleaner ini juga udah modern ya, tanpa kabel lagi. Jadi cuma ada kabel untuk si charging dock aja. Vacuum-Mopnya jadi bisa dibawa kemana-mana
  5. Low Maintenance
    Kalau di robot vacuum ada kain pel-tangki penyimpanan debu kotoran, kalau di tineco ini ada roller mop yang fungsinya untuk mengepel dan tangki air kotor dimana seluruh kotoran (debu, sisa makanan dll) akan masuk ke dalam tangki ini berupa air kotor. Lagi-lagi cara membersihkannya juga sangat simple, cukup dengan membilas dengan air bersih saja setiap habis vacuum-mop
  6. Self-Cleaning
    Kalau di robot vacuum si kain pel harus dikucek sendiri, kalau di vacuum-mop tineco yang aku punya ini bisa self-cleaning
  7. Sensor Level Cleanliness
    Jadi vacuum-mop cleaner versi aku punya ini ada sensor dimana kalau lantainya bersih cuma debu saja biasa akan tetap berwarna biru, tapi kalau kotor banget sampai berminyak dia bisa berwarna merah atau pink-ungu. Sensor warna akan berubah lagi jadi biru saat si vacuum-mop cleaner ‘bekerja’. untuk membersihkan lantai tersebut. Jadi ga perlu dicek-cek ulang, cukup lihat dari sensor di handheldnya saja

Cons Vacuum-Mop Cleaner

  1. Wajib Beli Cairan Pel Khusus
    Vacuum-Mop Cleaner punya tangki air bersih dimana biasanya harus dicampur dengan cairan pel khusus hanya untuk vacuum cleaner ini. Kenapa ga bisa pakai cairan pel biasa? Karena konon katanya zat chemical yang terkandung sudah disesuaikan untuk ga menyumbat filter air si vacuum-mop cleaner ini. Cairan pel ini juga anti microbial dan anti bakteri. Cairan ini cukup hemat pemakaiannya, aku pakai hanya 1 tutup botol untuk 1 tangki air bersihnya.
  2. Kapasitas Tangki Terbatas
    Untuk kompensasi ukuran vacuum-mop cleaner yang slim dan compact, kapasitas tangki air kotor dan air bersih juga terbatas. Jadi seringkali kalau lantai sangat kotor, aku harus buang isi tangki air kotor berkali-kali dan refil si tangki air bersih.
  3. Berat
    Karena baterai ada di body si vacuum-mop cleaner, otomatis jadi berat ya. Beratnya kisaran 4,5 kg, lumayan pegal juga saat harus angkat-angkat si vacuum kalau pindah-pindah ruangan.
  4. Baterai Terbatas
    Yang namanya cordless otomatis ada batasan waktu yang bisa dicakup si baterai, karena tidak tersambung langsung oleh daya listrik. Tapi jaman sekarang vacuum-mop cleaner ada yang sudah dilengkai baterai cadangan, dan kalaupun ga ada, bisa dicharge terlebih dahulu.
  5. Harus Langsung Dibersihkan
    Sebenarnya ini no-brainer sih ya, berhubung si vacuum jenis ini membersihkan sisa-sisa makanan, minyak dan lainnya, bayangkan kalau kotoran itu diinapkan semalaman atau berhari-hari di tangki air kotornya. Selain jadi bau, ini bisa membuat filter tersumbat dan merusak si vacuum-mop cleaner
  6. Tidak Bisa Mandiri
    Walaupun ada aplikasi untuk si cleaner, tapi tetap aja dia ga bisa jalan sendiri seperti si robot karena harus dipegangin. Ga bisa disuruh kerja kalau kita lagi pergi atau lagi sibuk. Mungkin ada vacuum-mop cleaner yang bisa jalan sendiri, tapi dengan ukuran body yang ga proporsional, menurutku pattern kerjanya justru akan lebih terbatas dibanding robot vacuum cleaner.

VERDICT : WHAT TO BUY FIRST?

Setelah aku jelasin panjang lebar pros-cons robot vacuum cleaner vs vacuum-mop cleaner, pasti udah lebih dapat gambaran ya kira-kira lebih cocok yang mana buat keadaan dirumah kamu dan aktivitas kamu. Harga keduanya pun mirip-mirip, sekitar enam juta rupiah kurang sedikit. Kalau aku disuruh pilih satuuuu aja, yang akan aku beli duluan adalah : VACUUM-MOP CLEANER

Dengan kondisi aku yang punya dua balita masih berantakan kalau makan, lalu aku sering masak, pastinya lantai perlu betul-betul bersih karena kalau ngga, mereka rawan kena disentri, infeksi bakteri dan lain sebagainya. Lalu aku pun jarang pergi keluar rumah, jadi dengan kecanggihan si vacuum-mop cleaner ini pastinya sudah memotong seperempat waktu aku kalau bekerja dengan sapu-pel tradisional. Walaupun robot vacuum cleaner bisa jalan sendiri, tapi waktunya untuk membersihkan satu area lebih lama dibanding kalau pakai vacuum-mop cleaner, kembali lagi ke suction power yang berbeda dari kedua benda ini.

Robot Vacuum Cleaner akan sangat pas digunakan untuk keluarga yang anaknya sudah usia SD dan yang rumahnya ga terlalu banyak perabot. Sebagai pelengkap juga robot vacuum cleaner ini tepat sekali. Aku pakai robot vacuum cleaner untuk mainly seluruh area apartemen aku setiap hari TAPI untuk area dapur-meja makan aku akan bersihkan ulang dengan vacuum-mop cleaner. Dihari-hari dimana aku pergi keluar seharian dan makan diluar rumah, aku juga perlu sekali si robot vacuum cleaner untuk membersihkan seluruh area.

Jadi, yang mana pilihanmu? Sesuaikan lagi dengan latar belakang dan kebutuhan ya. Semoga membantu.

Similar Posts